Tokok sentral reformasi birokrasi Sri Mulyani sekaligus Menteri Keuangan Indonesia ditunjuk sebagai Managing Director Bank Dunia, suatu jabatan bergengsi yang hanya setingkat dibawah Presiden. Penunjukan Sri Mulyani disampaikan langsung oleh Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick, dia mengatakan Sri Mulyani telah membawa satu kompetensi dan keahlian yang khas serta pengalaman di Kelompok Bank Dunia, yang berawal dari sebuah negara dengan pendapatan menengah yang masih menghadapi tantangan kemiskinan. Sri Mulyani sudah banyak dikenal secara global atas kesuksesannya dalam melawan korupsi dan memperkuat tata kelola yang baik.
Melawan korupsi dan memperkuat tata kelola yang baik, itu kata kuncinya. Program Reformasi Birokrasi yang dijalankannya di Depkeu telah menjadi role semua K/L di negara ini. Secara signifikan dia telah mengubah paradigma kerja PNS di Depkeu. Sri Mulyani juga sebagai motor penggerak reformasi birokrasi demi terwujudnya birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi. Harapannya agar semua PNS negeri ini hidup descent, tidak kaya sekali, tapi tidak dianggap miskin. Bisa menghidupi anak secara normal, dihormati dan dihargai.
Dengan perginya Sri Mulyani apakah program Reformasi Birokrasi terancam. Harapannya tentu saja tidak, tapi akan sangat tergantung kepada sosok pengganti yang mempunyai integritas dan niat yang kuat untuk mereformasi birokrasi negeri ini, yang menjadi titik lemah dalam layanan perekonomian. Reformasi birokrasi adalah suatu keharusan demi terwujudnya aparat yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima dan manajemen pemerintahan demokratis dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Akhirnya selamat kepada Sri Mulyani dan semoga penggantinya mempunyai integritas yang kuat.
Discussion about this post