Kabupaten Kutai Timur dikenal sebagai daerah yang mempunyai sumber daya alam yang besar.
Hasil pertambangan dan perkebunan memberikan kontribusi besar terhadap jumlah Dana Perimbangan yang diterima daerah yang sejak tahun 1999 memisahkan diri dari Kabupaten Kutai.
Tidak mengherankan pada tahun 2012 menduduki peringkat 7 sebagai kota/kabupaten terkaya versi Warta Ekonomi. Data tahun 2011 menunjukkan pendapatan daerah yang diperoleh dari PAD dan Dana Perimbangan (diluar DAU, DAK dan Dana Dekonsentrasi) mencapai Rp 1,635.544.485.000.
Sumber Pendapatan di Luar DAU, DAK dan Dana Konsentrasi Tahun 2011:
PAD | 53.198.414 |
Dana Perimbangan: | |
* Bagi Hasil Pajak | 202.996.579 |
* Bagi Hasil Bukan Pajak Sumberdaya Alam | 1.379.349.492 |
Jumlah | 1.635.544.485 |
Jumlah PNS | 6.429 |
Berdasarkan Peraturan Bupati No.5 Tahun 2012, Pemda Kutai Timur memberikan tunjangan tambahan penghasilan bagi para PNS. Dalam Perbub ini terutama mengatur tentang kriteria dan penerima tambahan penghasilan dan pemotongan sebesar 3% per hari bagi PNS yang tidak masuk. Ketentuan tambahan penghasilan bagi tenaga Pendidik dan Kependidikan diatur tersendiri.
Selain itu para PNS juga mendapatkan tunjangan perbaikan berupa tunjangan uang makan per hari berdasarkan golongan. Besarannya untuk golongan I dan II Rp 30.000, golongan III Rp 32.000 dan Golongan IV Rp 36.000, lebih besar daripada uang makan PNS Pusat.
Berikut Daftar Tambahan Penghasilan PNS di lingkungan Kab. Kutai Timur:
No | Tambahan Penghasilan | Satuan | Jumlah |
I | Bersasarkan Beban Kerja | ||
A | Pejabat Struktural/Non Struktural/Tenaga Fungsional | ||
1. Pejabat Eselon II/a | OB | 3.000.000 | |
2. Pejabat Eselon II/b | OB | 2.750.000 | |
3. Pejabat Eselon III/a | OB | 2.520.000 | |
4. Pejabat Eselon III/b | OB | 2.370.000 | |
5. Pejabat Eselon IV/a | OB | 2.070.000 | |
6. Pejabat Eselon IV/b | OB | 2.000.000 | |
7. Pejabat Eselon V | OB | 1.900.000 | |
8. Staf Non Eselon Gol. IV | OB | 1.600.000 | |
9. Staf Non Eselon Gol. III | OB | 1.350.000 | |
10. Staf Non Eselon Gol. III | OB | 1.000.000 | |
11. Staf Non Eselon Gol. I | OB | 700.000 | |
B | Pejabat Pengelola Keuangan Daerah | ||
1. Koordinator Pengelola Keuangan | OB | 2.000.000 | |
2. Bendahara Umum Daerah/PPKD | OB | 1.850.000 | |
3. Kuasa Bendahara Umum Daerah | OB | 1.500.000 | |
4. Pengguna Anggaran pada SKPD : | |||
* Mengelola Anggaran SKPD > Rp 5 M | OB | 1.450.000 | |
* Mengelola Anggaran SKPD Rp 1 M – Rp 5 M | OB | 1.280.000 | |
* Mengelola Anggaran SKPD < Rp 1 M | OB | 1.000.000 | |
5. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD | |||
* Mengelola Anggaran SKPD > Rp 5 M | OB | 1.000.000 | |
* Mengelola Anggaran SKPD Rp 1 M – Rp 5 M | OB | 875.000 | |
* Mengelola Anggaran SKPD < Rp 1 M | OB | 700.000 | |
II | Berdasarkan Tempat Bertugas | Range | |
A. Pejabat Administrasi Umum (Camat dan Jajaran) | OB | 150.000 – 500.000 | |
B. Tenaga Dokter | OB | 1.000.000 – 3.000.000 | |
C. Tenaga Fungsional Medis | OB | 750.000 – 1.650.000 | |
D. Tenaga Administrasi Puskesmas | OB | 500.000 – 1.250.000 | |
E. Tenaga Penyuluh | OB | 1.100.000 – 1.650.000 | |
III | Berdasarkan Kondisi Kerja | ||
Diberikan kepada PNS Tenaga Medis Fungsional di RSUD | |||
A. Tingkat Risiko I | OB | 1.100.000 | |
* Pejabat Struktural, Adm Perkantoran, Ka Instalasi Rawat Jalan/Rawat INap | |||
B. Tingkat Risiko II | OB | 1.150.000 | |
* dr. Gigi, Staf Farmasi, Staf Gizi, Staf Fisio, Staf IFRS dan Gilut | |||
C. Tingkat Risiko III | OB | 1.200.000 | |
*Perawat, Staf Laboratorium | |||
D. Tingkat Risiko IV | OB | 1.250.000 | |
* Dokter Umum, Perawat IGD/ICU/Intera/Radioplogi/Bidan | |||
IV | Berdasarkan Kelangkaan Profesi | ||
* Dokter Spesialis | 8.000.000 | ||
V | Berdasarkan Prestasi Kerja | ||
A. Dokter yang Telah Purna Tugas | OMK | 2.000.000 | |
B. Pegawai Teladan Kabupaten | OT | 5.000.000 | |
VI | Uang Makan PNS | ||
A. Golongan I dan II | OH | 30.000 | |
B. Golongan III | OH | 32.000 | |
C. Golongan IV | OH | 36.000 |
Pns kab.bangkalan ?????²× remunerasi?
Setelah berpuluh-puluh tahun mengabdi untuk kepentingan negara pada ahirnya stiap PNS akan memasuki purna tugas dengan konsekwensi penghasilan semakin berkurang,mohon pemerintah dapat memikirkan juga kesejahteraan para pensiunan !!!
Wah ternyata masih kalah ya dengan pemda tangerang